Selamat Datang Di www.GrosirKursiKantor.com ! Dapatkan produk-produk Kursi kantor, meja kantor dan peralatan kantor berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.

Absensi Sidik Jari atau Fingerprint Scanner

Sebuah pola pemindai sidik jari memiliki dua tugas, yakni mengambil image sidik jari dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari image yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil image sidik jari seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.

Inti dari pemindai optik adalah charge coupled device (CCD, Peranti tergandeng–muatan), pola sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan sebuah deret sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya. Setiap photosite mencetak sebuah piksel, titik kecil yang merepresentasikan cahaya dan membenturnya. Pixel-piksel ini membentuk pola terang dan gelap dari sebuah image hasil scan sidik jari seseorang.

Proses Pemindaian

Proses scan mulai berlangsung saat jari diletakkan pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil imagenya. Pemindai memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa deret light emitting diodes (LED), untuk menyinari alur sidik jari. pola CCD menghasilkan image jari yang terbalik, area yang lebih gelap merepresentasikan lebih banyak cahaya yang dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian dataran dari alur sidik jari).

Sebelum membandingkan image yang baru saja diambil dengan data yang telah disimpan, processor scanner memastikan bahwa CCD telah mengambil image yang jelas dengan cara melakukan pengecekan kegelapan rata-rata piksel, dan akan menolak hasil pemindaian jika image yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu terang. Jika image ditolak, pemindai akan mengatur waktu pencahayaan, kemudian mencoba pengambilan image sekali lagi.

Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, pola scanner melanjutkan pengecekan definisi image, yakni seberapa tajam hasil scan sidik jari. Pemroses memperhatikan beberapa garis lurus secara horizontal dan vertikal. Jika definisi image sidik jari memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat di atas bagian piksel yang paling gelap dan paling terang. Jika image sidik jari yang dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan baik, barulah pemroses akan membandingkannya dengan image sidik jari yang ada dalam database. Hasilnya dapat diketahui dalam waktu yang sangat singkat.

- Pola Pembacaan Sensor Sidik Jari

Berikut ini kami uraikan beberapa pola pembacaan yang kita temukan di beberapa pola sensor sidik jari elektronik, baik sensor online maupun stand alone.

1. Optical (Optis) Teknik pembacaan dengan optical atau optis mempunyai pola mencetak pola sidik jari dengan menggunakan blitz(cahaya). Alat pembaca sidik jari yang digunakan adalah berupa digital camera (kamera digital). Untuk lapisan paling atas area untuk meletakkan ujung jari (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu blitz yang difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena cahaya lalu akan menghasilkan pantulan dari ujung jari yang selanjutnya ditangkap oleh alat penerima. Data tersebut selanjutnya disimpan ke dalam memori. Pola ini banyak digunakan di berbagai perusahaan penyedia pemindai sidik jari seperti Fingerspot.

2. Ultrasonik ialah suara atau getaran dengan frekuensi yang sangat tinggi dan tidak bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilo Hertz. Gelombang ultrasonik dapat mejalar dalam medium padat, cair dan gas. Teknik ini hampir sama dengan teknik yang digunakan dalam dunia kedokteran seperti alat pendeteksi penyakit atau USG. Dalam teknik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Pantulan frekuensi tersebut diterima menggunakan alat yang sejenis. Selanjutnya pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun gambar sidik jari.

Dengan sistem ultrasonik, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Begitu juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.

3. Capacitive (Kapasitans) teknik Kapasitans menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area dan kulit ujung jari yang bersentuhan sebagai kapasitor dari pola ini. Karena tekstur sidik jari mempunyai ridge (gundukan) dan valley (dataran) pada maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda.

4. Thermal (Suhu) teknik Thermal pola pembacaan dengan menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (dataran) tekstur sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggeser ujung jari diatas lapisan scan area. Kalau ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.

Category: Tentang Mesin Fingerprint